PLTSoff-grid membutuhkan peralatan yang lebih kompleks serta biaya yang lebih tinggi bila dibandingkan PLTS on-grid. Komponen utama dari sistem off-grid adalah panel surya, charge controller, inverter, serta baterai. Inverter yang digunakan dalam sistem off-grid berbeda dengan sistem on-grid.
Pembangkit listrik tenaga surya on-grid merupakan sistem ketenagalistrikan yang terhubung dengan jaringan utilitas lokal. Sistem ini sebagian besar digunakan oleh residensial dan komersil karena tidak bergantung hanya dengan pembangkit listrik tenaga surya. Jika listrik yang dihasilkan oleh panel surya berlebih, maka kelebihan tersebut dapat dijual kepada pihak PLN dengan ketentuan ekspor kWh sebesar 100%. Terikat dengan jaringan memungkinkan konsumen tidak melakukan investasi berlebih untuk membeli sistem cadangan baterai. Sedangkan pembangkit listrik tenaga surya off-grid tidak terhubung dengan cara apa pun ke sistem ketenagalistrikan atau PLN. Namun, investasi baterai cukup mahal dan cukup sulit untuk didaur-ulang sehingga tidak terlalu ramah lingkungan. Lantas apa solusi terbaiknya?Saat membuat keputusan untuk beralih menggunakan PLTS, penting untuk memahami beberapa hal untuk membuat pilihan yang Produksi dengan Tenaga Surya Off-GridPLTS off-grid bergantung pada ukuran sistem yang dipasang, jumlah listrik yang digunakan, dan kapan listrik digunakan. Apa yang terjadi pada listrik berlebih bergantung pada peralatan yang besar sistem PLTS off-grid dirancang untuk menghasilkan listrik lebih banyak di siang hari, yang kemudian disimpan di baterai. Listrik yang tersimpan di dalam baterai tersebut dapat diakses saat sistem tidak menghasilkan listrik, seperti pada malam hari atau saat cuaca mendung. Meskipun perkiraan cuaca paling terbaik dan akurat, cuaca tidak dapat diprediksi. Jika mengalami cuaca mendung beberapa hari berturut-turut, PLTS tidak dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk mengisi baterai dan memenuhi semua kebutuhan. Meskipun memiliki baterai ekstra untuk berjaga-jaga, investasi yang dikeluarkan sangat Produksi dengan Tenaga Surya On-GridSama seperti tata surya off-grid, banyak yang memilih untuk memasang tata surya on-grid ingin menutupi 100% atau hampir 100% dari penggunaan energi mereka. Bergantung pada waktu menggunakan listrik, PLTS mampu dapat menghasilkan energi berlebih. Alih-alih mengirimkan listrik berlebih ke baterai, listrik mampu dijual ke penyedia jaringan seperti PLN ketentuan ekspor kWh sebesar 100%.Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2021 tentang PLTS Atap yang Terhubung Pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum IUPTLU. Peraturan Menteri ini merupakan penyempurnaan dari peraturan sebelumnya sebagai upaya memperbaiki tata kelola dan keekonomian PLTS Atap. Peraturan ini juga merupakan langkah tindak lanjut untuk merespon dinamika yang ada dan memfasilitasi keinginan masyarakat untuk mendapatkan listrik dari sumber energi terbarukan, serta berkeinginan berkontribusi menurunkan emisi gas rumah yang Terjadi Ketika Jaringan Padam?Sistem PLTS off-grid bekerja secara independen dari jaringan listrik. Apabila terjadi pemadaman jaringan, PLTS dapat terus beroperasi. Tidak ada perubahan dalam layanan atau akses listrik. Sedangkan pada sistem on-grid, dengan menghubungkan ke jaringan maka listrik dapat diakses kapan saja. Namun, jika PLTS terhubung dengan jaringan dan jaringan mati, maka listrik tidak dapat diakses, kecuali jika menggunakan PLTS on-grid dengan cadangan Solusi Terbaik dari Kedua Sistem?PLTH menggunakan sistem on-grid dan off-grid dimana baterai digunakan untuk menyimpan listrik cadangan untuk digunakan pada malam hari dan selama cuaca buruk, tetapi juga terikat dengan jaringan untuk memasok listrik berlebih yang dihasilkan kembali dan memanfaatkan tarif ekspor murah yang dibayarkan oleh PLN. Dengan adanya inverter hibrida yang mampu mengelola input energi serta pengisian baterai dan dapat menerima energi dari berbagai sumber. Hal ini merupakan pilihan terbaik untuk menghemat biaya dan efisiensi maksimum karena fitur yang dapat diprogram dan komponen terintegrasi. Beberapa sumber daya seperti generator dan turbin angin juga dapat ditambahkan. Lebih mudah dan lebih hemat biaya untuk beralih dari grid-tie ke hybrid jika sudah menggunakan inverter hybrid. Walaupun sistem hibrida lebih mahal dibandingkan dengan on-grid, sistem hibrida lebih murah daripada sistem off-grid. Apa yang membuatnya lebih mahal daripada sistem on-grid adalah karena dibutuhkannya baterai. Memiliki baterai sangat membantu terutama di malam hari dan saat cuaca sedang tidak baik. Dalam hal ini, memilih sistem energi hibrida merupakan investasi yang baik. Alih-alih mengekspor kelebihan listrik ke jaringan, konsumen dapat menyimpan dan kemudian mengambil energi ini ketika tarif listrik mengalami peningkatan dan dengan demikian dapat mengurangi tagihan PLTS saat ini sangat mudah untuk diperbaiki dan ditingkatkan, namun perencanaan awal yang baik berguna karena mengganti komponen di masa mendatang akan lebih baik apabila ada perencanaan sebelumnya. Menggunakan sistem PLTH adalah investasi yang aman karena fleksibilitas relatif dari desain serta dapat melakukan investasi kedepannya. Konsumen dapat beralih dari sistem on-grid dan kemudian mengkonversikan menjadi PLTH dengan mengubah inverter dan menambahkan penduduk daerah perkotaan, memiliki baterai kecil dan masih terhubung ke jaringan merupakan sistem yang ideal. Penduduk daerah terpencil akan lebih cocok menggunakan sistem off-grid karena terhubung dengan jaringan tidak selalu menjadi
SistemOff-Grid. Sistem Off-Grid atau stand alone PV (Photovoltaic) adalah sistem penerapan panel surya yang sudah tidak bergantung dengan jaringan listrik PLN. Alasanya, pada sistem Off-Grid sudah menggunakan baterai untuk menyimpan energi listrik. Karena menggunakan beterai, membuat sistem Off-Grid menjadi lebih mahal.
Meskipun telah menjadi tren global, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS di Indonesia terbilang masih sangat rendah. Kurangnya edukasi baik dari sisi manfaat PLTS, cara pemasangan, serta biaya yang cukup tinggi menjadi beberapa faktor yang menghambat penggunaan PLTS di Indonesia. Dorongan penghematan penggunaan listrik konvensional berbahan bakar fosil mendorong pemerintah semakin gencar melakukan sosialisasi dan menjadikan kantor-kantor pemerintahan di berbagai daerah menjadi role model pemasangan PLTS on-grid. Upaya pemerintah tersebut sudah mulai membuahkan hasil. Minat dan keingintahuan masyarakat terhadap PLTS semakin meningkat. Meskipun begitu, masih banyak yang kurang memahami bahwa ada beberapa jenis PLTS yang memiliki spesifikasi, karakteristik dan fungsi yang berbeda. Dua di antaranya yang cukup populer digunakan adalah PLTS on-grid dan PLTS off-grid. Apa perbedaan antara kedua jenis PLTS tersebut? Silakan simak penjelasan selengkapnya di bawah ini! Mengenal PLTS On-grid Sesuai namanya, PLTS on-grid merupakan jenis yang dapat bekerja bila aliran listrik terhubung dengan daya dari PLN. Oleh sebab itu, masyarakat yang ingin melakukan instalasi PLTS on-grid harus telah terdaftar sebagai pelanggan PLN dan menggunakan meteran listrik pascabayar. PLTS on-grid umumnya ditempatkan pada atap bangunan yang dapat terkena sinar matahari langsung tanpa penghalang apapun. Dalam instalasinya dibutuhkan sebuah alat yang bernama meteran ekspor-impor exim. Meteran exim tersebut berfungsi untuk menyimpan kelebihan daya yang diproduksi unit PLTS saat siang hari. Tabungan energi tersebut nantinya akan mengurangi perhitungan daya yang digunakan dari listrik PLN ketika malam hari. Besarnya pengurangan sesuai dengan nilai listrik yang di ekspor ke PLN dikali 65%. Sekilas Tentang PLTS Off-grid PLTS off-grid memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis PLTS on-grid. Saat menggunakan PLTS off-grid, pelanggan tidak diwajibkan terhubung dengan jaringan listrik PLN. Oleh sebab itu, PLTS off-grid sering dijumpai di daerah-daerah yang tidak terjangkau akses listrik PLN. Hal ini karena daerah tersebut tidak terhubung dengan jaringan listrik PLN dan PLTS off-grid umumnya membutuhkan dukungan baterai sebagai tempat penyimpanan daya ketika PLTS tidak mendapat sinar matahari. Dengan mengandalkan baterai sebagai satu-satunya media penyimpanan daya untuk suplai listrik ketika panel tidak dapat menghasilkan energi listrik, maka besarnya kapasitas penyimpanan baterai sangat berpengaruh. Penggunaan baterai sebagai penyimpanan energi listrik juga mengakibatkan biaya instalasi PLTS off-grid umumnya lebih besar. Selain membutuhkan banyak peralatan khusus, pemasangan perangkat juga cenderung lebih rumit, seperti diperlukannya pemasangan inverter sentral, meteran kWh serta baterai itu sendiri. Dalam segi perencanaan, pemasangan PLTS off-grid juga perlu memperhitungkan besarnya ukuran panel surya serta kapasitas baterai agar dapat memenuhi beban penggunaan listrik harian. Pengguna tentu tidak ingin kehabisan daya listrik saat malam hari dan terganggu aktivitasnya. Perencanaan perawatan berkelanjutan serta penggantian baterai secara berkala juga perlu diperhitungkan dengan matang, karena pada umumnya, masa pakai baterai jauh lebih singkat daripada usia pakai panel surya. Kesimpulan Perbedaan PLTS On-grid dan PLTS Off-grid Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa perbedaan mendasar antara PLTS on-grid dengan PLTS off-grid sebagai berikut Keterhubungan dengan jaringan PLN Pemasangan PLTS on-grid harus tersambung dengan jaringan PLN, sedangkan pada PLTS off-grid tidak membutuhkan sambungan dengan jaringan PLN. Medan yang cocok Pada PLTS on-grid, pengguna harus sudah terdaftar sebagai pelanggan PLN dengan jenis tagihan pascabayar. Sedangkan PLTS off-grid cocok digunakan pada daerah-daerah yang tidak terjamah aliran listrik PLN. Perangkat yang dibutuhkan Pada PLTS on-grid, penggunaan baterai tidak diperlukan. Pelanggan hanya perlu memasang meteran exim sebagai pengukur besarnya daya yang digunakan dari PLN dan sisa energi yang ditabung. Sedangkan pada PLTS off-grid baterai menjadi komponen penting sebagai tempat penyimpanan daya listrik. Biaya instalasi dan perawatan Kerumitan instalasi dan komponennya, menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk instalasi dan perawatan PLTS off-grid umumnya lebih besar dibandingkan PLTS on-grid. Rata-rata, pengeluaran pada PLTS off-grid mencapai empat kali lipat daripada pada PLTS on-grid. Orang-orang yang berada di daerah dengan jangkauan jaringan PLN, umumnya lebih banyak memilih PLTS On-grid. Penggunaan yang lebih mudah juga membuatnya lebih banyak diminati, terlebih yang didukung dengan sistem monitoring digital seperti panel surya Catur Elang Energi. Pengguna dapat mengetahui secara real-time mengenai daya yang dihasilkan oleh panel dan besar penggunaannya. Ingin mengetahui lebih banyak tentang hal tersebut? Silakan menghubungi tim marketing CEE! Septiani Post navigation
Yth Kepala Dinas Pendidikan Provinsi terlampir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), akan menyelenggarakan Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan Berstandar Infustri dengan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) Tahun 2022.
PLTS ITN Malang berkapasitas MWp dengan sistem on-grid sumber penulisEnergi listrik dapat dibangkitkan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan energi surya atau energi matahari yang terus ada menyinari pembangkitan listrik seperti ini sering kita sebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. Potensi PLTS di Indonesia sangatlah besar. Indonesia juga didukung oleh letak geografis yang luas dan ideal untuk pemanfaatan energi surya Indonesia belum memaksimalkan penuh potensi dan peluang ini dalam pemanfaatan Energi Baru Terbarukan EBT khususnya energi surya Ahli Menteri ESDM bidang ketenagalistrikan, Sripeni Inten Cahyani, menyampaikan bahwa “Indonesia diberkahi karunia geografis maka manfaatkanlah ini. Memang akan butuh sumber daya dan investasi yang lebih ya tidak mengapa. Namun setelah itu akan menjadi suatu nilai ekonomi yang luar biasa”, tutur Sripeni saat memberikan kuliah umum kepada 57 gerilyawan batch 2 dari 29 kampus dalam program Magang Bersertifikat di Kementerian ESDM, Kamis 24/2.Lantas, seberapa jauh pengetahuan masyarakat Indonesia terkait perbedaan kedua jenis PLTS ini? Simak penjelasannya dibawah iniPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS terdiri dari dua jenis, yaitu on grid dan off grid. Perbedaan mendasar dari keduanya ada pada energy storage nya. Jika on grid tidak harus pakai baterai, maka off grid harus menggunakan baterai atau energy storage lainnyaMari kita bahas satu per satu secara umum agar kalian paham dan bisa memilih untuk memasang PLTS on grid atau off grid setelah membaca tulisan on grid merupakan jenis PLTS yang terhubung langsung ke jaringan listrik PLN grid-connected. PLTS on grid tidak menggunakan baterai sehingga tidak dapat beroperasi ketika malam dengan sistem on grid ini dibagi menjadi dua yaitu sistem PLTS terdistribusi dan terpusat. Sistem PLTS terdistribusi ini lebih kepada pemakaian pribadi. Seperti misalnya untuk pemakaian di rumah dan bangunan mengurangi biaya konsumsi listrik, PLTS ini juga dibangun secara khusus untuk dijual ke perusahaan listrik dan mendapatkan penghasilan, khususnya untuk bangunan sistem untuk PLTS terpusat dikenal juga dengan solar farm atau sistem PLTS berskala perusahaan listrik. PLTS semacam ini membutuhkan lahan yang luas serta sinkron langsung ke jaringan terpusat biasanya memiliki kapasitas 1 MWp keatas. Daya dari PLTS akan selalu masuk ke jaringan selama jaringan memadai atau operator mengizinkan. Skema untuk PLTS terpusat bisa berupa penyediaan tarif untuk negara lain atau kontrak antara IPP dengan utilitas atau IPP dengan Power Produce IPP merupakan pembangkit listrik independen atau perusahaan listrik yang memiliki beberapa cabang perusahaan di bidang tenaga listrik. Misalnya, PT Paiton Energy dan PT Indika EnergyKemudian untuk PLTS off grid merupakan jenis PLTS yang tidak terhubung ke jaringan PLN. Salah satu keuntungan dari sistem off grid ini adalah mampu berdiri sendiri standalone tanpa bergantung pada jaringan matahari menyinari panel surya dari pagi hingga sore hari, PLTS off grid tetap bisa beroperasi di malam hari memanfaatkan energy storage yang adaEnergy storage yang umumnya digunakan yaitu baterai. Baterai menjadi cadangan energi yang dihasilkan PLTS off grid saat adanya matahari yang PLTS off grid ini mampu memangkas biaya dua kali lebih besar daripada PLTS on grid. Mengingat harga baterai yang saat ini masih tergolong mahal hampir menyamai harga dari modul PV itu tidak heran jika sebagian besar bangunan komersial maupun industri lebih memilih untuk memasang sistem PLTS secara on-grid. Karena bangunan mereka sebelumnya juga sudah terkoneksi dengan jaringan listrik itu juga alasan sebagian besar bangunan komersil atau industri ini adalah untuk mengurangi biaya listrik bulanan dan melakukan efisiensi pemakaian listrik mereka. Maka on grid adalah pilihan yang tepat dibanding menggunakan sistem off grid yang baterai nya akan menambah biaya investasi 2x PLTS on grid maupun off grid bisa dikatakan investasi jangka panjang. Karena kita baru bisa menerima pengurangan biaya konsumsi listriknya dalam waktu kisaran 5 - 10 tahun atau lebih sesuai dengan kapasitas, sistem yang dipasang dan berapa beban yang dipakai di rumah, bangunan komersil atau industri PLTS oleh pemerintah kepada masyarakat terus dilakukan secara masif. Mengingat target pemerintah dalam bauran Energi Baru Terbarukan EBT tahun 2025 sebesar 23% menjadi semangat dalam mensosialisasikan nya kepada masyarakat IndonesiaSelain bertujuan mengurangi biaya konsumsi listrik, kita juga secara tidak langsung telah mendukung pemerintah dalam mencapai target EBT di 2025 dan Net Zero Emission di tahun PLTS on grid atau off grid itu kembali lagi kepada Anda. Jika cost menjadi pertimbangan utama Anda, maka sistem on grid lebih baik. Namun jika cost tidak dipermasalahkan, maka sistem off grid juga bisa menjadi dengan kebutuhan dan tujuan awal Anda kenapa ingin memasang PLTS. Baik PLTS sistem on grid maupun off grid sama-sama menghasilkan energi dan udara yang bersih.
PerbedaanPlts On Grid Dan Off Grid. 1 Kelebihan PLTS Tidak memerlukan bahan bakar karena menggunakan sumber energi matahari yangdapat diperoleh dimana saja secara cumacuma sepanjang tahun sehingga hampirtidak memerlukan biaya operasi Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap sehingga dapat dipasangdimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.
Perbedaan PLTS On Grid dan Off Grid Serta Hybrid System. Sistem listrik tenaga surya saat ini dibagi menjadi dua sistem yang biasa disebut sistem off grid dan on Grid. Banyak pemula yang berminat ingin menggunakan sistem PLTS namunkebingungan menentukan sistem mana yang tepat. Berikut ini adalah penjelasan-masing masing sistem On Grid merupakan sistem listrik tenaga surya yang terkoneksi langsung dengan Jaringan PLN. Secara sederhana sistem kerja PLTS ON Grid Adalah Sebagai berikutPanel Surya Mendapat Pencahayaan Sehingga Menghasilkan Energi Listrik DC Dari panel Surya Diubah menjadi Listrik Gelombang SInus seperti Listrik PLN Melalui Listrik Gelombang Sinus yang di hasilkan Oleh Inverter langsung ikut masuk ke jaringan PLN Sehingga bisa mengurangi tagihan atau bahkan bisa eksport hasil listrik ke Juga menyediakan KWH Exim Agar kelebihan produksi listrik dari panel Surya bisa di eksport dan dibeli oleh Listrik PLN Mati maka PLTS juga ikut mati karena tidak menggunakan on-grid ini termasuk sistem PLTS yang sederhana serta merupakan sistem yang efektif dalam segi biaya. Komponen utama dalam PLTS on-grid adalah panel surya serta inverter. Sistem on-grid dapat secara langsung mengimbangi tagihan listrik. Namun sistem ini memiliki kekurangan yakni jika terdapat mati listrik dari PLN maka hunian juga akan mengalami mati listrik, mengingat dalam pembangkitannya PLTS on-grid bergantung dari listrik PLN untuk dapat menggenerasi Off GridPLTS Off Grid Merupakan PLTS yang berdiri sendiri tidak terhubung ke Jaringan PLN karena mempunyai penyimpanan Energi berupa Baterai. PLTS Off Grid ini biasanya memakan biaya cukup mahal karena harga baterai yang cukup tinggi. Secara Sederhana Alur Kerja PLTS Off Grid Adalah sebagai berikutPanel Surya Mendapatkan Pencahayaan sehingga menghasilkan listrik dari panel surya dikontrol dan dikendalikan oleh SCC Solar Charge Controller untuk diatur voltase dan amperenya agar bisa mencharge yang diolah oleh SCC masuk ke memberikan arus listrik ke alat Inverter untuk merubah listrik DC menjadi AC dan digunakan untuk peralatan rumah satu keunggulan sistem off-grd bila dibandingkan dengan sistem on-grid yakni dapat tetap menyediakan listrik jika terdapat pemadaman listrik dari PLN. Namun sistem ini memiliki kekurangan yakni kemungkinan tidak dapat memenuhi kebutuhan beban listrik secara total mengingat biaya serta volume baterai dapat menjadi sangat off-grid membutuhkan peralatan yang lebih kompleks serta biaya yang lebih tinggi bila dibandingkan PLTS on-grid. Komponen utama dari sistem off-grid adalah panel surya, charge controller, inverter, serta baterai. Inverter yang digunakan dalam sistem off-grid berbeda dengan sistem on-grid. Pada sistem off-grid inverter yang digunakan adalah inverter dengan kemampuan bi-directional sehingga mampu mengisi baterai dan mengambil listrik dari baterai untuk digunakan ke itu, pengaturan array panel surya dan jumlah baterai yang diperlukan cukup kompleks pada sistem off-grid. Detail analisis dari kebutuhan listrik akan diperlukan dalam mendesain sistem. Selain itu diperlukan pengkabelan ulang pada panel listrik utama dalam bangunan untuk mengisolasi beban kritikal kulkas serta beberapa lampu saja sehingga hanya mereka yang mendapatkan listrik saat terjadi pemadaman listrik PLN. Hal ini berarti peralatan listrik yang tidak kritikal misalnya AC, TV, mesin cuci, serta peratalan listrik yang lain tidak akan mendapatkan listrik saat terjadi pemadaman ini mengakibatkan instalasi PLTS off-grid lebih kompleks dari pada on-grid. Hal ini dikarenakan terdapat komponen berbahaya, biasanya adalah baterai dengan arus tinggi sehingga diperlukan pelatihan ekstra dalam menanganinya. Selain itu, baterai adalah komponen yang cukup mahal, memerlukan maintenance, dan penggantian secara HybridPLTS Hybrid merupakan sistem Listrik tenaga surya yang mengakomodasi sistem on grid dan off grid. Kita bisa mengkoneksikan listrik langsung ke PLN namun juga bisa menyimpan energi listrik ke Baterai untuk digunakan saat pemadaman atau malam jika seandainya terjadi pemadaman listrik secara total, rumah atau bangunan akan mengambil energi listrik dari baterai, yang listriknya disuplai oleh solar panel. Dengan kata lain, dalam kondisi pemadaman listrik, Anda tetap bisa beraktivitas seperti biasa karena ada pasokan cadangan listrik dari baterai PLTS on-grid karena adanya fitur baterai ini pula, PLTS on-grid hybrid umumnya ditawarkan dengan harga investasi yang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan PLTS on-grid Kunciperbedaan plts ongrid offgrid hybrid Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksiRead NextMarch 9, 2023Panel Surya Solar Panel Jenis Sel Surya, Proses Pembuatan, Rangkaian, Kelebihannya & ResikonyaFebruary 16, 2023Blue Origin Mengklaim Teknologi Baru tenaga surya tak terbatas’January 22, 2023Harga MPPT Solar Charge Controller untuk Listrik Tenaga Surya 2023January 22, 2023Harga Perlengkapan PLTS Listrik Tenaga Surya dan Aksesosris 2023January 26, 2023Inverter PLTS Terbaik dan Inovatif Sepanjang 2023January 26, 2023Solar Panel Terbaik dan Paling Inovatif 2023January 17, 2023Harga Lampu Tenaga Surya – Lampu Taman, Jalan, dan Pagar 2023January 17, 2023Harga Panel Surya, Solar Panel Berbagai Merek, Type, dan Ukuran 2023January 4, 2023Harga Grid Tie Inverter PLTS Berbagai Merek dan Tipe 2023October 20, 2022Caltech Segera Meluncurkan PLTS Luar Angkasa Akhir Tahun Ini
JarwinnSolar Panel pada kesempatan kali ini membahas mengenai perbedaan dan cara kerja sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) On Grid, Off Grid, dan sistem PLTS Hybrid.
PLTS On Grid PLTS On Grid adalah istilah untuk menyebut sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini yang pada umumnya digunakan pada bangunan rumah, kantor, atau pabrik. Salah satu solusi paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan. PLTS tipe ini dipasang pada bagian atap atau gedung, supaya dapat menerima panas matahari secara optimal. Nantinya panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelahnya baru kemudian disinkronkan dengan arus listrik dari PLN. PLTS Off Grid PLTS Off Grid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem yang mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi. Sehingga berbeda dengan tipe on-grid, tipe ini tidak disinkronkan dengan listrik PLN. Biasanya sebagai cadangan, didukung dengan genset atau baterai untuk menyimpan energi. Sistem yang juga disebut dengan Stand Alone PV Photovoltaic ini sangat cocok untuk gedung yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN, karena sifatnya yang mandiri dan mengandalkan baterai. Kementrian ESDM menyarankan penggunaan baterai dengan cadangan minimal 3 hari sebagai bentuk antisipasi cuaca yang kurang mendukung dengan intensitas cahaya matahari rendah. PLTS Hybrid PLTS Hybrid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang didukung oleh teknologi Hybrid, maksudnya, sistem listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digabungkan dengan listrik dari PLN. Dengan harapan nantinya sistem tersebut memudahkan pengguna untuk mendapatkan dukungan energi listrik yang optimal sekaligus antisipasi saat terjadi kekurangan daya atau pemadaman. Listrik yang dihasilkan dari sistem PLTS tipe ini nantinya akan disimpan ke dalam baterai cadangan, seperti yang diterapkan pada PLTS Off-Grid. Bedanya jika di tipe Off-Grid, kekurangan cadangan listrik dari baterai diatasi oleh genset. Sedangkan untuk tipe ini, secara otomatis akan dicadangkan oleh listrik dari PLN. Berdasarkan dari penjelasan pengertian PLTS On-Grid, Off-Grid dan Hybrid di atas, bisa didapatkan kesimpulan bahwa PLTS On-Grid dan Hybrid dapat menjadi solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah, pabrik maupun kantor. Terutama untuk bangunan-bangunan yang berada di jangkauan jaringan PLN. Perbedaannya adalah untuk menerapkan sistem On-Grid tidak dibutuhkan baterai penyimpan cadangan energi listrik. Sedangkan untuk tipe Hybrid dibutuhkan tetap baterai tersebut meskipun ada cadangan dari listrik PLN. PLTS Off-Grid dapat menjadi solusi yang cemerlang untuk mengatasi kebutuhan listrik, khususnya di area yang masih sulit dijangkau oleh listrik PLN karena sistem ini bisa memenuhi kebutuhan energi listrik secara mandiri. Dengan konsekuensi penyediaan baterai penyimpan cadangan yang lebih besar dan genset sebagai antisipasi saat cuaca kurang mendukung. Apapun sistem yang diterapkan, satu hal yang pasti adalah PLTS dapat menjadi solusi untuk kebutuhan listrik masa depan, karena menghemat biaya listrik secara signifikan dibandingkan menggunakan sumber energi fosil seperti batubara. Selain itu juga dapat menjadi investasi yang menguntungkan karena PLTS terbukti lebih ramah lingkungan karena jumlah polusi yang jauh lebih sedikit.
PLTSoff-grid sangat cocok untuk daerah yang belum dialiri listrik dari PLN. Penggunaan baterai bisa menjadi solusi jika sewaktu-waktu tidak ada matahari atau cuaca sedang buruk. Selain itu, off-grid juga cocok untuk lokasi yang luas karena instalasinya sendiri punya lebih banyak komponen dibanding on-grid.
Diperbarui 15 Oktober 2022Perbedaan PLTS on-grid, off-grid, dan hybrid terletak pada karakteristik penyimpanan dayanya, persamaan ketiganya yaitu bekerja dengan prinsip dasar yang pembangkit listrik tenaga surya dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis sambungan dengan jaringan, yaitu PLTS on-grid, off-grid, dan sistem tersebut bekerja dengan prinsip dasar sama dalam memanfaatkan sinar matahari. Semua sistem sama-sama menggunakan panel surya untuk mengubah sinar matahari menjadi arus Pengertian PLTSPerbedaan on grid off grid dan hybrid adalah penyimpanan daya dan variasi sumber energi yang dipakai sebacai backup atau cadangan. Tidak semua sistem dapat melakukan hal yang sama, bergantung pada karakteristik media yang digunakan untuk menyimpan ON-GRIDSistem PLTS On GridPLTs on-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung dengan jaringan listrik PLN, oleh karena itu disebut on-grid atau didalam jaringan. On Grid juga seringkali disebut sebagai PLTS grid-tie atau Cara Kerja PLTS On-GridPLTS on-grid bisa menggunakan dua sumber energi, yaitu dari tenaga surya dan listrik PLN. Keduanya bisa digunakan bergantian, khususnya ketika malam hari dimana matahari sudah tidak nampak on grid dengan off grid adalah baterai dan jaringan PLN, PLTS on grid tidak memiliki komponen baterai. Jika ada kelebihan listrik yang dihasilkan panel surya akan disimpan ke jaringan PLTS off grid menyimpannya ke baterai yang menjadikan jaringan PLN sebagai pengganti baterai, baik itu untuk menyimpan energi maupun untuk keperluan Perbedaan PLTS On Grid dengan Off GridSistem ini banyak digunakan oleh rumah tangga karena memiliki cadangan listrik PLN sebagai backup jika panel surya tidak menghasilkan listrik yang cukup. Sistem ini bisa menjadi pilihan jika ingin memiliki PLTS dengan biaya instalasi yang lebih OFF-GRIDSistem PLTS Off GridPLTS off-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang tidak memiliki sambungan dengan jaringan kelistrikan PLN. Oleh karena itu disebut off-grid atau diluar Cara Kerja PLTS Off-GridSistem off-grid dapat memakai dua sumber energi listrik, yaitu dari listrik yang diproduksi panel surya dan listrik yang disimpan ini menjadikan PLTS bisa mandiri 100% dalam memenuhi kebutuhan daya di rumah. Namun, karena sistem off-grid hanya mengandalkan sinar matahari maka pemilik harus memasang baterai sebagai cadangan ini merupakan komponen yang penting dalam sistem off-grid, sebab baterai adalah sumber energi utama saat malam hari. Baterai merupakan komponen wajib jika memilih sistem HYBRIDSistem PLTS HybridPLTS hybrid adalah pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi gabungan antara tenaga surya dan sumber energi lainnya, seperti dari PLN dengan PLTD, PLTB, PLTA, dan lain Cara Kerja PLTS HybridSistem ini juga dapat dimaknai sebagai sistem yang menggabungkan keunggulan on-grid dan off-grid secara bersama-sama. Sistem ini mengadopsi keunggulan dari sistem PLTS on-grid dan off-grid. PLTS on-grid yang bisa terhubung dengan jaringan PLN, sedangkan off-grid bisa terhubungan dengan baterai sebagai tempat penyimpanan energi berlebih yang dihasilkan panel hybrid bisa memakai tiga sumber energi panel surya, baterai, dan listrik PLN. Adanya ketiga sumber ini menjadikan sistem PLTS hybrid lebih unggul dibandingkan dua sistem Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga SuryaPemilik PLTS pun jadi lebih rileks dan tidak khawatir kehabisan sumber daya. Karena ketiganya bisa saling melengkapi dan bergantian memenuhi kebutuhan listrik di ada pula yang menyebut bahwa sistem hybrid punya empat sumber energi selain yang disebutkan di atas, yaitu energi yang berasal dari genset digunakan sebagai cadangan kalau skenario terburuk terjadi misalnya malam hari ketika baterai habis dan listrik PLN keputusan ada ditangan anda untuk memilih PLTS on-grid, off-grid, atau hybrid. Setiap orang tinggal ditempat berbeda dan punya kebutuhan listrik yang berbeda. Anda harus mengetahui cara menghitung kebutuhan PLTS skala rumah sebelum memilih sistem yang akan digunakan.
. 495 327 195 132 211 378 1 156
perbedaan plts on grid dan off grid